PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DI KALANGAN GENERASI MUDA SEMAKIN MEROSOT
Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan dan pemerintahan bahasa pengantar dalam dunia pendidikan serta sarana pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan tekhnologi dan kebudayaan. Namun seiring dengan era globalisasi saat ini. Seperti dikatakan Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Undiksha Singaraja, Prof. Dr. Putu Niti Kertiasih MA, penggunaan Bahasa indonesia yang baik dan benar di kalangan siswa dan generasi muda betul-betul sudah merosot. Bahkan menggunakan Bahasa Indonesia seenaknya saja baik di dalam facebook, twitter maupun acara interaktif di media massa elektronik. Seiring berjalannya waktu, Bahasa indonesia telah berkembang menjadi sebuah barometer kebudayaan dan jati diri Bangsa Indonesia, saat ini menghadapi persoalan yang rumit dan komplek.
Ada tiga tantangan mendasar yang dihadapi Bahasa Indonesia yaitu Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Resmi Negara harus mampu menunjukkan jati dirinya yang beradab dan berbudaya dalam pergaulan antar bangsa di dunia. Bahasa Indonesia menjadi bahasa pengembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi IPTEK dan Bahasa Indonesia dituntut bersikap luwes dan terbuka terhadap pengaruh bahasa asing. Dari tiga tantangan yang dihadapi saat ini, menurut Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Prof. Niti Kertiasih, bahasa itu harus dipergunakan setiap saat dan sekolah sebagai tempat untuk membiasakan diri dalam berbahasa yang baik. Munculnya kecemasan dan kekhawatiran tersebut dipicu oleh persepsi yang keliru di dalam masyarakat. Ada persepsi masyarakat bahwa dalam berbahasa yang penting dapat dipahami maka ketaatan terhadap norma atau kaidah bahasa yang berlaku boleh dilanggar. Ini berarti persooalan kaidah bahasa hanya urusan para pakar, pemerhati, peminat masalah kebahasaan dan guru Bahasa Indonesia saja adalah persepsi yang keliru. (rep08)
