Merebaknya kembali kasus flu burung di Bangli hingga merenggut 2 nyawa sekaligus, tampaknya Dinas Pertanian dan Peternakan Buleleng tidak mau ambil resiko. Tindakan cepat telah dilakukan seperti deteksi dini dilanjutkan dengan spraying atau penyemprotan di pasar-pasar unggas. Menurut Kabid Keswan Dinas Pertanian dan Pertanian Buleleng Drh. Wayan Susila, spraying hanya salah satu tindakan antisipasi namun yang terpenting bagaimana reaksi masyarakat untuk mengantisipasi serta mewaspadai merebaknya kasus flu burung dengan meningkatkan kewaspadaan. Menurut Drh. Wayan Susila sosialisasi terhadap flu burung terus dilakukan agar masyarakat dengan cepat bereaksi bila menemukan kasus tersebut, untuk segera melaporkan ke petugas terdekat agar secepatnya diambil tindakan. Diakui, tindakn ini sebagai salah satu upaya namun yang terpenting bagaimana masyarakat terutama pedagang unggas untuk selalu meningkatkan membersihkan tempatnya berjualan menggunakan sabun minimal satu hari sekali karena virus H5N1 tidak tahan dan akan mati bila terkena air sabun. Pihaknya juga menghimbau bagi pedagang unggas agar mewaspadai juga arus lalu lintas perdagangan unggas dari luar kabupaten, terutama yang endemik flu burung. Bila menemukan unggas mati secara mendadak agar segera melaporkan ke petugas terdekat. (rep09)
SPRAYING ANTISIPASI WABAH FLU BURUNG
