Recent News
-
PENANGGULANGAN BUNUH DIRI DI KALANGAN PELAJAR
Singaraja (22/10) --- Lembaga Pengabdian Pada Masyarakat (LPM) Fakultas Ilmu Pendidikan Undiksha Singaraja gelar Forum Diskusi bertajuk Penanggulangan Bunuh Diri di Kalangan Pelajar, Senin (22/10) di Wantilan Laksana Budaya RRI Singaraja.
Dari tiga orang pembicara yang hadir dalam diskusi ini, diantaranya psikolog muda Nice Maylani Asril, M,Psi., dengan makalah Membuka Tabir Bunuh Diri di Kalangan Remaja. Nice Maylani mengatakan bunuh diri di kalangan remaja dipengaruhi beberapa faktor mulai dari masalah keluarga, ekonomi, pendidikan, penggunaan obat obatan terlarang, pecandu alkohol dan yang paling sering terjadi yakni masalah percintaan.
Dari segi teori psikolog humanis eksitensialis mengatakan, bunuh diri bagian dari gejala gangguan depresi. Gejala dan tanda umum depresi diantaranya rasa sedih, cemas, putus asa, rasa bersalah, kehilangan minat, sulit berkonsentrasi, tidak tenang, gampang tersinggung, berfikir ingin mati dan terkadang merasa berat di tangan dan kaki. Jika orang tua menemukan ciri ciri tersebut, Nice menyarankan agar para orang tua bertindak cepat melakukan pendekatan kepada anak untuk mengetahui masalah yang sedang dialaminya.
Sementara itu Ketua PHDI Kabupaten Buleleng, Putu Wilasa menyoroti maraknya perilaku bunuh diri di kalangan remaja dari persepsi ajaran agama Hindu. Salah satu diantaranya disebabkan kurangnya pemahaman tentang hakekat hidup dan diri sejati. Selain tantangan hidup juga kurangnya kesadaran orang tua yang dapat mencintai dan memaafkan anaknya, tapi lebih banyak menuntut. Akibat dari semua itu tidak menutup kemungkinan anak sering mengambil jalan pintas dengan bunuh diri, karena perilaku itu dianggap dapat mengakhiri masalah. Cara mengatasi dan mengurangi perilaku bunuh diri salah satu diantaranya pahami tugas dan hakekat hidup diri sejati yaitu belajar, berbakti kepada Hyang Widhi dengan segala manifestasinya, dan cinta kasih kepada sesama.
Ditengah maraknya fenomena kasus bunuh diri di kalangan pelajar ataupun remaja, budayawan Gede Marayana berharap agar pendidikan budi pekerti di kalangan remaja lebih digencarkan lagi. Forum diskusi yang digelar LPM FIP Undiksha Singaraja seperti diungkapkan Drs. Made Romi Sudita melibatkan 50 peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa, guru, dosen serta unsur kepolisian, komite sekolah dan orang tua siswa. Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah dan menanggulangi perilaku bunuh diri di kalangan pelajar. (SITI)