Recent News
-
MENGARAK SOKOK SEMARAKKAN MAULUD NABI
Singaraja (24/1) --- Tradisi Budaya mengarak sokok yang dihadirkan warga muslim Desa Pegayaman Kecamatan Sukasada dalam Pawai Taaruf setiap memperingati Maulud Nabi Muhammad SAW selalu menjadi tontonan yang menarik dan ditunggu tunggu masyarakat setempat serta masyarakat sekitarnya.
Menurut ketua adat Desa Pegayaman Wayan Muhajir, dalam peringatan Maulud Nabi Muhammad tahun ini, sebanyak 160 pajegan sokok telur yang diarak masyarakat Pegayaman melibatkan kaum pemuda. Masing-masing pajegan sedikitnya berisi 63 telur yang dihiasi sedimikian rupa dengan rangkaian bunga kertas serta bunga segar warna warni. Wayan Muhajir mengakui dibalik rangkaian sokok pajegan telur yang diarak, tersirat kandungan makna yang mendalam. Termasuk ribuan telur matang yang ditamcapkan maupun diikatkan pada dahan dan phon pisang merupakan sadakah dari warga setempat sebagai salah satu bentuk kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW, bersadakah dengan ikhlas karena Allah SWT merupakan bagian dari Ibadah. Bagi masyarakat Islam di Desa Pegayaman, sebutir telur memiliki makna tersendiri, terutama dalam mempelajari Kitab Suci Alquran, tegas Ketua Adat dan Budaya Desa Pegayaman Wayan Muhajir.
Wayan Muhajir menambahkan, untuk melestarikan tradisi adat budaya semacam ini, pihaknya selalu memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang makna dan tujuan sebenarnya dari kegiatan ini yang diberikan secara turun menurun oleh para leluhurnya. Bahkan semarak peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW di Desa Pegayaman sudah terlihat sejak awal datangnya bulan Rabiul Awa atau bulan lahirnya Nabi Muhammad SAW. Salah satu diantaranya masyarakat Muslim di Desa Pegayaman menandai dengan tradisi penapean, penyajaan, dan penampahan. Puncak peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW di Pegayaman, Kamis (24/1) juga dilengkapi dengan ceramah Agama serta hiburan dari sekeha Bordah dan Hardah. Rangkaian akhir dari tahapan peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW di Pegayaman dimaknai dengan manis Maulud yang kegiatannya dilaksanakan Jumat (25/1) di desa setempat dalam bentuk hiburan berupa pencak silat. (SITI NURSEHA)