Recent News
-
MUSRENBANG KINI BUKAN SEKEDAR KEGIATAN SEREMONIAL
Singaraja (5/3) --- Selama ini kesan yang melekat di mata masyarakat Buleleng tentang kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) hanya sekedar kegiatan seremonial dari formalitas pemerintahan tanpa adanya perubahan yang signifikan. Pandangan semacam itu kini sudah tidak layak untuk dipertahankan, pasalnya Musrenbang yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Buleleng dituntut untuk selalu mengutamakan kinerja yang terintregrasi dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Buleleng khususnya.
Musrenbang selama ini masih dipandang sebelah mata oleh karena banyaknya kegiatan musrenbang hanya bersifat seremonial, dengan ini saya harapkan agar Musrenbang merubah citranya dengan cara memberikan kegiatan perencanaan yang lebih partisipatif, bottom up planning dan bersifat demokratis, tandas Bupati PAS.
Setidaknya atas dasar itulah Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST., ingin menegaskan dan merubah citra Musrenbang yang selama ini memang diakui masih belum memberikan kontribusi yang cukup terhadap pembangunan di Sembilan Kecamatan se-Kabupaten Buleleng.
Pada kegiatan Musrenbang putaran terakhir di Kecamatan Buleleng, Selasa (5/3) di gedung aula STKIP Agama Hindu Singaraja, Bupati Suradnyana menghimbau kembali kepada masyarakat dan seluruh stakeholder yang terkait agar menyampaikan permasalahan-permasalahan di setiap daerahnya serta berkoordinasi secara linear dengan Pemerintah Kabupaten Buleleng demi memperoleh tindaklanjut dalam bentuk realisasi anggaran maupun program pemerintah.
Dalam esensi Musrenbang menurut Bupati Suradnyana, Pemerintah Kabupaten Buleleng dalam hal ini selaku katalisator pembangunan harus dapat menjawab berbagai tantangan pembangunan memalui forum Musrenbang dan menuangkannya dalam bentuk koordinasi, komunikasi dan prinsip keterbukaan, agar kesan Musrenbang yang selama ini sedikit dipandang negatif dapat dihapuskan secara perlahan tentunya dengan memberikan tindakan nyata sebagai jawaban atas kendala pembangunan selama ini.
Dengan menyentuh langsung kebutuhan masyarakat serta mampu mengakomodasi aspirasi masyarakat dari lapisan yang terbawah (bottom up planning) diyakini Bupati Suradnyana sebagai langkah konkrit dalam memadukan kebijakan maupun program pembangunan dari pemerintah dengan kebutuhan mendasar dari masyarakat. Disanalah pentingnya dilakukan mapping guna memenuhi skala prioritas untuk membangun Buleleng lintas sektoral di setiap desa, Kecamatan, maupun Kabupaten. Dengan mengetahui potensi masing-masing Kecamatan dan memberikan kontribusi sesuai dengan kebutuhan akan dapat memperbaiki siklus pembangunan yang selama ini tergolong belum representatif.
Lebih lanjut Bupati Buleleng menyatakan bahwa agenda prioritas pembangunan Buleleng yang terkandung dalam program 12 PAS menjadi acuan dan pedoman Bupati Buleleng dalam membangun daerahnya serta dapat disinkronisasikan secara terintegrasi oleh seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Buleleng. Ketika sinergitas internal di Pemerintah Kabupaten Buleleng dapat ditunjukkan dengan baik, maka disanalah saat yang tepat untuk menciptakan haluan yang sejalan dengan Pemerintah Provinsi mupun Pemerintah Pusat dalam rangka memperoleh pemerataan di Bali pada umumnya dan di seluruh Kabupaten/Kota pada khususnya.
Ketika Bupati murah senyum tersebut disinggung soal keterkaitan Musrenbang dengan momen Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali pada tanggal 15 Mei 2013 mendatang, Bupati PAS menepis anggapan yang sering mengaitkan kedua hal tersebut dengan peluang adanya kampanye. Sorotan semacam itu diakui Bupati Buleleng sebagai hal yang memiliki prospektif penilaian secara subjektif belaka. Pada intinya, secara substantif Bupati Buleleng hanya mengingatkan masyarakat untuk menciptakan suasana yang kondusif pada saat Pilgub dan menggunakan hak pilihnya sebaik mungkin terutama demi kepentingan masyarakat Buleleng nantinya. (ARI HUMAS)