Recent News
-
TAWUR KESANGA NYEPI CAKA 1935
Singaraja (11/3) --- Tawur Kesanga atau Tawur Balik Sumpah Utama serangkaian Hari Raya Nyepi Caka 1935 dipuput Tri Sadaka terdiri dari lima Sulinggih yaitu Ida Pedanda Gede Manuaba, Ida Pedanda Gede Wayan Sugata, Ida Resi Bujangga Waisnawa Kemenuh, Ida Pinandita Darma Jaya Santa Kemenuh dan Ida Pinandita Darma Mpu Darma Sida Kerti.
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana usai mengikuti persembahyangan bersama menyampaikan harapan agar hari raya Nyepi di Bumi Panji Sakti dapat berjalan dengan baik. Untuk itu diminta umat Hindu, Islam, Kristen dan Budha agar benar-benar menghormati berata penyepian yang berlangsung hari Selasa (12/3) dari pagi hingga keesokan paginya.
Terkait pawai Ogoh-Ogoh yang dilaksanakan pada sore hari diminta warga masyarakat yang melasaksanakan pawai ogoh-ogoh berjalan dengan tertib dan tidak minum-minuman keras untuk menghindari konflik horizontal. Mengenai pemantauan di Hari Raya Nyepi, Klian Desa Pakraman Buleleng Nyoman Sutrisna mengatakan akan melakukan pemantauan bersama para pecalang dari 14 banjar adat se-Desa Pakraman Buleleng.
Sebelumnya dalam dharma wacana I Gde Made Metera wakil ketua PHDI Buleleng menyatakan secara filosofis tawur kesanga bertujuan untuk menyucikan, mendoakan kedamaian dan kelestarian bhuwana agung dan jagat raya. Digelarnya upacara di catus pata karena secara kosmologis catus pata adalah pusat orientasi kewilayahan, apakah kewilayahan banjar, desa, kecamatan atau kabupaten. Catus pata merupakan pusat orientasi, dari pusat orientasi dilaksanakan upacara tawur kesanga mendoakan kesucian bhuwana agung mendoakan kedamaian dan kelestarian alam dengan maksud supaya dari pusat tersebar fibrasi kesucian, kedamaian dan kelestarian ke seluruh wilayah kabupaten Buleleng. Kalau mungkin ke seluruh Bali, dan kalau mungkin ke suluruh jagat raya.Inilah kearifan tetua umat Hindu di Bali dalam rangka perayaan Nyepi, paparnya. Lebih jauh, Metera mengatakan perayaan Nyepi tidak cukup hanya pada hari raya Nyepi, tetapi sebelumnya sudah dimulai dari upacara melasti atau melis yang bermakna menyucikan diri dan menyucikan pretima.
Pelaksanaan Tawur Balik Sumpah Utama di Catus Pata Buleleng selain dihadiri Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dan Wakil Bupati Nyoman Sutjidra juga dihadiri kalangan legislatif serta sejumlah pimpinan SKPD dan ribuan warga masyarakat Buleleng. (SUJANA)