Recent News
-
LOMBA OLAHAN PANGAN LOKAL KELOMPOK WANITA TANI
Singaraja (17/7) --- Kegiatan lomba olahan pangan lokal dinilai sangat penting strategis, ditengah berbagai upaya pemerintah dalam mendorong dan mempercepat terwujudnya 5 sasaran pokok pembangunan perkebunan. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Bali, dalam sambutan tertulis dibacakan Sekretaris tim penilai KWT, Ir. Made Intaran pada penilaian Lomba Olahan Pangan Lokal di Kelompok Wanita Tani (KWT) Sari Amerta Giri, Desa Wanagiri, Kecamatan Sukasada, sebagai wakil Kabupaten Buleleng dalam penilaian KWT tingkat Provinsi Bali, yang dilaksanakan di desa setempat, Rabu (17/7).
Lima pokok yang menjadi sasaran pembangunan perkebunan, menurut Dinas Perkebunan Provinsi Bali, diantaranya meningkatnya luas areal, produksi dan produktifitas, meningkatnya mutu, mantapnya pola pemasaran dan kelembagaan petani. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, tidak hanya menjadi tanggung jawab para petani, namun juga tugas dan tanggung jawab para istri dalam wadah Kelompok Wanita Tani (KWT). Terlebih di tengah beberapa isu penting seperti kesetaraan gender, dalam usaha perkebunan masih dianggap dominan dilakukan kaum pria dibanding kaum wanita. Menyikapi permasalahn tersebut, hendaknya menjadi pemicu semangat para ibu untuk berperan aktif dan kreatif.
Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Buleleng, Ir. I Ketut Nerda. Pemerintah daerah melalui dinas kehutanan dan perkebunan Buleleng telah memberikan perhatian yang sangat besar kepada semua KWT, termasuk KWT Sari Amerta Giri Desa Wanagiri Kecamatan Sukasada dalam pengembangan dan meningkatkan kegiatan usahanya, salah satu diantaranya dalam bentuk pembinaan dan pemberian bantuan sarana prasarana penunjang kegiatan, ungkap Ketut Nerda.
Sementara itu, ketua KWT Sari Amerta Giri, Nyoman Budiani dihadapan tim penilai dalam pemaparannya menguraikan, keberadaan dari KWT yang dipimpinnya dengan produk unggulan kopi arabika dan kopi luwak dalam olahan basah, kering dan powder (bubuk).
Salah seorang tim juri dari Fakultas Teknologi Pertanian UNUD Denpasar, Ir. I Gusti Ngurah Agung, di tengah-tengah pemantauan dan perbincangannya tatkala berlangsung demontrasi pengolahan kopi mengatakan salut atas semangat dan kiprah kelompok ini yang dinilai sangat kreatif. Apalagi semua proses pengerjaannya dilakukan oleh para ibu-ibu KWT.
Dalam pameran penganeka ragaman hasil olahan perkebunan dan kehutanan, hasil produk olahan pangan lokal KWT Amerta Sari Amerta Giri Desa Wanagiri, selain dipajang berbagai produk unggulan olahan kopi, juga ada 29 ragam olahan pangan perkebunan lainnya, seperti kripik dan aneka dodol dari olahan daun kopi, daun salam, daun tamarelo dan daun kakao, markisa, madu, sambal entak dari kelapa serta olahan teh dari daun gaharu dan kakao. (SITI N.)