Recent News
-
PMI BULELENG GELAR PELATIHAN FASILITATOR HIV AIDS REMAJA
Singaraja (24/7) --- Berdasarkan data kasus HIV dan AIDS hingga Maret 2013 di Kabupaten Buleleng, angka penyebarannya sudah mencapai 1673 kasus yang tersebar rata di seluruh wilayah Buleleng dan kini telah menduduki peringkat ke-2 di Bali. Yang lebih memprihatinkan lagi adalah jumlah usia produktif maupun remaja menduduki prosentase tertinggi dalam kasus tersebut. Dengan pertimbangan itu, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Buleleng beserta PMI Provinsi Bali turut serta bergerak guna membantu menurunkan jumlah angka kasus HIV AIDS di Bali umumnya, dan di Buleleng khususnya. Salah satu upaya tersebut diimplementasikan dalam sebuah kegiatan Pelatihan Fasilitator HIV AIDS Pendidikan Remaja Sebaya oleh PMI Kabupaten Buleleng yang dibantu Palang Merah Hongkong, Kamis(24/7).
Selaku Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kabupaten Buleleng, dr. Nyoman Sutjidra, Sp.OG., yang juga merupakan Wakil Bupati Buleleng merasa sangat terbantu dalam hal penekanan angka kasus penyebaran HIV AIDS di Buleleng. Pihaknya mengaku bahwa keberadaan PMI Kabupaten Buleleng memang memiliki kontribusi yang sangat tinggi dalam membantu upaya pemerintah guna menanggulangi persoalan HIV AIDS. PMI Kabupaten Buleleng saat ini memiliki koordinasi yang baik dengan Palang Merah Hongkong dan hal tersebut sangat kami apresiasi. Kami selaku bagian dari pemerintah daerah merasa sangat terbantu oleh keberadaan PMI dan berbagai kegiatan di dalamnya terutama yang berorienasi khusus dalam menurunkan angka HIV AIDS, tandas Wabup Sutjidra. Pihaknya juga berharap agar kerjasama antara PMI Kabupaten Buleleng bersama dengan KPAD Kabupaten Buleleng dapat merubah peringkat buruk Buleleng dalam hal angka penyebaran HIV AIDS di tahun-tahun berikutnya.
Menurut Wakil Ketua PMI Kabupaten Buleleng, Drs. Lukas Harinto, MT. yang pagi tadi telah menggelar kegiatan Pelatihan Fasilitator HIV AIDS Pendidikan Remaja Sebaya di Kampus STKIP Agama Hindu Singaraja tersebut mengatakan bahwa PMI Buleleng memang ingin memberikan kontribusi terhadap upaya pemerintah dalam menurunkan angka kasus HIV AIDS yang selama ini menjadi sebuah fenomena gunung es. Perekrutan para fasilitator sengaja diambil dari para remaja di usia produktif karena saat ini mereka memiliki potensi yang sangat tinggi dalam hal penyebaran angka kasus HIV AIDS apabila pendidikan terkait HIV AIDS tidak mereka dapatkan sejak usia dini. Dalam kegiatan ini kami sengaja libatkan para siswa SMA/SMK se-Kabupaten Buleleng dengan pertimbangan bahwa angka terbesar dari penyebaran kasus HIV AIDS diduduki oleh para remaja dalam usia produktif, ungkapnya. Disamping itu tujuan dari pelatihan ini dilakukan untuk memberikan informasi terkini tentang bahaya prilaku beresiko serta pencegahan penyebaran HIV AIDS khususnya di kalangan remaja. Kegiatan yang mendapat kucuran dana dari Palang Merah Hongkong tersebut berlangsung dari tanggal 23-28 Juli 2013 dengan orientasi program prevention, care, and support project. Kegiatan pelatihan fasilitator kali ini merupakan putaran ke-2 dimana pada kesempatan pertama kegiatan ini telah dilaksanakan pada tanggal 14-19 April 2013 lalu. Sejumlah 25 orang siswa SMA/SMK se-Kabupaten Buleleng juga telah dilibatkan dalam kegiatan putaran ke-2 kali ini dengan harapan mereka mampu memfasilitasi rekan-rekan sebayanya untuk memberikan informasi terkait prilaku beresiko dan HIV AIDS secara umum. (ARI HUMAS)